Bendera Al Liwa' dan Ar- Rayah Bendera Islam

Liwa, (bendera negara) berwarna putih, sedangkan rayah (panji-panji perang) berwarna hitam.

Rayah adalah bendera berukuran lebih kecil, yang diserahkan khalifah atau wakilnya kepada pemimpin perang, serta komandan-komandan pasukan Islam lainnya. Rayah merupakan tanda yang menunjukkan bahwa orang yang membawanya adalah pemimpin perang.

Semasa perang (jihad), bendera ini akan dipegang oleh Amirul Jihad (panglima/ketua) perang. Ia akan dibawa dan menjadi tanda serta diletakkan di lokasi Amirul Jihad tadi. Dalil yang menunjukkan perkara ini adalah perbuatan (af’al) Muhammad sendiri, di mana baginda (sebagai amir), semasa pembukaan kota Makkah telah membawa dan mengibarkan bendera putih bersamanya.

Dari Jabir radliyallahu 'anh, ia berkata: "

كان لواء رسول الله صلى الله عليه وسلم أبيض ، و رايته سوداء

"Liwa' Rasulullah SAW berwarna putih dan Rayahnya berwarna hitam".

Hadits diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Al-Hakim, Ibnu Majah dan Al-Khatib dalam kitab At-Tarikh.  At-Tirmidzi menilai hadits tersebut hasan gharib. Dalam riwayat lain:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل مكة يوم الفتح و لواؤه أبيض

"Nabi SAW memasuki kota Makkah saat hari pembebasan dan liwanya berwarna hitam". Hadits diriwayatkan oleh Abu Daud An-Nasaa'i, Ibnu Majah, At-Tirmidzi, Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya, Al-Baihaqi dan Al-Hakim. Al-Hakim menilai hadits tersebut shahih berdasarkan kriteria Muslim.

Riwayat yang menyebutkan warna putih saja dan warna hitam saja sangat banyak. Adapun riwayat yang menyebutkan bertulisan kalimat Syahadah maupun berwarna merah dan lain sebagainya, itu lemah.

 عن يزيد بن بلال ، وكان من أصحاب علي ، رضي الله عنه ، قال : « رأيت راية علي حمراء مكتوب فيها محمد رسول الله صلى الله عليه وسلم ».

Yazid bin Bilal berkata: "Aku melihat bendera (Rayah) Ali berwarna merah tertulis "Muhammadur Rasulullah". (HR. Al-'Aqili dalam Adl-Dlu'afa, sanadnya dlaif jiddan)